KONSEP BIAYA DAN HARGA
1. Konsep Biaya
A.
Pengertian
Biaya
Kata biaya (cost)
mempunyai arti yang tergantung pada pemakaiannya. Menurut FASB (financial
accounting standards boards) (1980) mendefinisikan sebagai berikut: “biaya
adalah aliran keluar (outflows) atau
pemakaian aktiva atau timbulnya hutang (atau kombinasi keduanya) selama satu
periode yang berasal dari penjualan atau produksi barang, atau penerahan jasa
atau pelaksanaan kegiatan yang lain yang merupakan kegiatan utama suatu
entitas.
Dan secara
umum biaya (cost), adalah
semua pengorbanan yang dibutuhkan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang
diukur dengan nilai uang untuk memperoleh barang dan jasa yang diharapkan dapat membawa manfaat sekarang atau masa
depan bagi organisasi.
Biaya juga
dapat didefinisikan sebagai suatu pengorbanan atau juga pengeluaran yang
dilakukan oleh suatu perusahaan atau juga peorangan yang bertujuan ialah untuk
dapat memperoleh manfaat lebih dari aktivitas yang dilakukan
itu (Raharjaputra, 2009).
Dengan demikian biaya didefinisikan sebagai pengorbanan sumber
ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan
akan terjadi untuk mencapai tujuan organisasi, termasuk harga pokok yang
dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan.
Konsep biaya (cost concept) dan prinsip – prinsip ekonomi
lainnya yang digunakan dalam studi ekonomi teknik tergantung pada situasi dan
keputusan yang dibuat. Mempergunakan definisi – definisi yang konsisten
terhadap istilah bahwa ketika melakukan studi ekonomi teknik dan
mengkominikasikan hasil – hasilnya, merupakan hal penting.
B.
Unsur
- unsur pokok dalam biaya
1.
Merupakan pengorbanan sumber ekonomi
setara kas
2.
Diukur dengan satuan uang
3.
Yang telah terjadi atau yang akan
terjadi
4.
Untuk tujuan organisasi baik
sekarang atau masa depan
C.
Konponen – komponen Biaya
1.
Biaya bahan baku atau bahan dasar,
termasuk bahan setengah jadi
2.
Biaya bahan-bahan pembantu atau
bahan penolong
3.
Upah tenaga kerja tidak terdidik dan
tenaga kerja terdidik
4.
Biaya Penyusutan peralatan produksi
5.
Biaya sewa (gedung atau peralatan
yang lain)
6.
Biaya pemasaran, seperti biaya
penelitian dan analisis pasar produk, biaya angkutan dan pengiriman, dan biaya
reklame atau iklan
2. Siklus Biaya
Siklus biaya atau biaya siklus hidup (life cycle cost) merujuk
pada penjumlahan semua biaya – biaya, baik yang berulang maupun tidak berulang
sehubungan dengan produk, struktur, sistem, atau jasa selama jangka waktu
hidupnya. Siklus biaya dapat dibagi menjadi dua periode waktu yang umum: fase
akuisisi dan fase operasi.
Kegunaan konsep ini adalah untuk mengeksplisitkan efek – efek biaya
yang saling berhubungan sepanjang rentang hidup suatu produk. Seperti modal
kerja, biaya operasional, dan biaya perawatan.
3. Elemen –
elemen Biaya
A.
Biaya Langsung (direct cost)
Biaya
langsung adalah biaya yang secara beralasan dapat diukur dan dialokasikan ke
suatu keluaran atau kegiatan kerja tertentu. Biaya langsung merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab
satu-satuya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Contoh : biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, biaya pengacara
B. BiayaTidak Langsung (Indirect
Cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang sulit untuk
dimasukan atau dialokasikan ke suatu keluaran atau kegiatan kerja tertentu.
Istilah ini biasanya menunjukan jenis-jenis biaya yang kiranya memerlukan
terlalu banyak usaha untuk secara langsung mengalokasikannya ke keluaran
tertentu. Sebagai contoh biaya peralatan umum, alat tulis kantor, dan perawatan
peralatan dalam pabrik.
C. Biaya Overhead
Terdiri dari biaya-biaya
pengoperasian pabrik yang bukan merupakan biaya tenaga kerja langsung ataupun
material langsung.Biaya tidak langsung
4. Biaya Tetap dan Variabel
Dalam tujuan
perencanaan dan juga pengendalian biaya serta juga pengambilan suatu keputusan,
biaya tersebut dapat digolongkan dengan sesuai tingkah lakunya dalam suatu
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan yang dikelompokkan ialah menjadi
tiga jenis antara lain:
A. Biaya Tetap (fixed cost)
Biaya tetap
adalah suatu biaya yang jumlah totalnya akan tetap konstan, tidak akan
dipengaruhi oleh perubahan volume suatu kegiatan atau aktivitas sampai
pada tingkatan tertentu. Biaya tetap per unit tersebut berbanding terbalik
dengan secara proporsional dengan suatu perubahan volume kegiatan (aktivitas)
atau kapasitas. Semakin tinggi tingkat kegiatan atau aktivitas tersebut, maka
akan semakin rendah biaya tetap per unitnya. Semakin rendah tingkat kegiatan
atau aktivitasnya, maka akan semakin tinggi juga biaya tetap per unit. Contoh :
gaji, asuransi, pajak, biaya listrik untuk penerangan, telepon, air bersih, dan lain-lain.
B. Biaya
variabel (Variable cost)
Biaya variabel (Variable cost)
adalah suatu biaya yang jumlah totalnya tersebut berubah secara
sebanding (proporsional) yakni dengan perubahan volume kegiatan atau
aktivitasnya. Semakin tinggi volume kegiatan atau juga aktivitas, maka secara proporsional
akan semakin tinggi juga total biaya variabel. Semakin rendah volume
kegiatan atau aktivitasnya, maka dalam secara proporsional akan semakin rendah
pula total biaya variabel. Biaya variabel dapat berhubungan dengan biaya bahan
baku, tenaga kerja, dan margin penjualan.
5. Konsep Harga
A. Pengertian Harga
Harga ialah sejumlah uang atau jasa
atau barang yang ditukar pembeli untuk beraneka produk atau jasa yang
disediakan oleh penjual. Harga merupakan salah satu faktor yang penting bagi
konsumen dalam mengambil keputusan dalam melakukan atau tidak melakukan
transaksi. Atau dengan kata lain harga ditetapkan karena ada keinginan,
kebutuhan dan daya beli konsumen.
B. Peranan Harga
Peranan
harga dalam bauran pemasaran (marketing mix) bahwa peranan harga
cenderung akan meningkat jika kondisi-kondisi berikut ini terjadi :
1. Produk
tersebut pertaa kali diterjunkan ke pasar
2. Dikaitkan
dengan tujuan perusahaan
3.
Perusahaan kompetitor melaksanakan penurunan harga
4. Ada produk baru yag dihasilkan
dan pengembangan teknologi baru yang memiliki sifat subsitusi dan lebih efektif
serta efisiensi
.
makasih kak infonya sangat bagus
BalasHapuscrane